21 Desember 2008

Pajak untuk Industri Farmasi....

Kita tidak minta banyak-banyak, tapi yang pertama itu soal regulasi," kata Managing Director PT Ferron Par Pharmaceuticals, Djoko Sujono, usai peluncuran ekspor perdana obat anti jamur "Terbinafine" tablet ke Inggris, di Cikarang, Senin (21/7).

Menurut dia, pemerintah perlu memberi dukungan berupa kebijakan yang jelas dan tidak memakan waktu. Ia mencontohkan, sebelum melakukan ekspor obat anti jamur itu, perusahaannya memerlukan contoh obat asli dari perusahaan importir untuk diuji. Namun, impor produk contoh itu ternyata tidak mudah mengingat diharuskan membuat izin edar obat. "Beberapa kali tertahan tidak bisa keluar (pelabuhan) karena sampel itu untuk perbandingan kita butuh juga dalam jumlah besar tapi karena tidak ada izin edar, jadi ditolak," jelasnya.

Terkait kebijakan ekspor, Djoko mengatakan proses registrasi di dalam negeri masih memerlukan waktu yang lebih lama dari yang dijanjikan. "Katanya prosesnya tiga bulan tapi ternyata bisa lebih, ongkosnya sih tidak seberapa tapi waktunya itu sangat penting karena fluktuasi harga produk farmasi seperti komoditi, jadi begitu hilang momennya hilang kesempatan mendapat untung," paparnya.

Di negara lain seperti India dan China, lanjut Djoko, pemerintahnya bahkan memberikan insentif pajak berupa pembebasan PPN impor dan keringanan Pajak Penghasilan (PPh) untuk produk yang diekspor. Djoko berharap pemerintah juga memberikan insentif untuk penelitian seperti yang dilakukan Singapura, Malaysia dan Australia. "Kalau di Malaysia itu untuk riset unggulan akan mendapat (dana) tambahan 100 persen,jadi orang senang (melakukan) riset,"ujarnya.

Saat ini, menurut dia, kebijakan pemerintah sudah lebih baik dari sebelumnya karena telah membolehkan dana penelitian dianggap sebagai pembayaran pajak (tax deductible). "Sebetulnya tanpa itupun kalau kita mendapat kemudahan dalam 'regulatory' lokal akan sangat membantu. Ini penting, kalau bisa dapat (kemudahan aturan) bagus," tuturnya.

Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Bachrul Chairi, mengatakan pemerintah tidak dapat memberikan insentif khusus ekspor karena akan dianggap melanggar aturan WTO. "Yang kita bisa berikan hanya berupa fasilitas infrastruktur dalam negeri dan layanan yang lancara dan mudah,"ujarnya.

Senada dengan Djoko, Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi, Johanes Setijono mengatakan pemerintah harus memberi insentif untuk mendukung pertumbuhan industri farmasi di Indonesia. "Pemerintah harus memberi insentif pada industri farmasi agar bisa jadi tulang punggung negara seperti di India dan China," ujarnya.

Johanes mencontohkan insentif yang dibutuhkan antara lain dalam hal riset pengembangan dan kemudahan ekspor. "Industri farmasi adalah industri yang sangat ketat aturan, padat modal dan butuh teknologi tinggi. Dengan kebijakan tepat industri farmasi Indonesia bisa mengikuti perkembangan industri farmasi India dan China," jelasnya.

mereka untuk kita, sahabat....

Sewaktu kita duduk di taman kanak-kanak, kita berpikir kalau seorang
teman yang baik adalah teman yang meminjamkan krayon warna merah ketika
yang ada hanyalah krayon warna hitam.

Di sekolah dasar, kita lalu menemukan bahwa seorang teman yang baik
adalah teman yang mau menemani kita ke toilet, menggandeng tangan kita
sepanjang koridor menuju kelas, membagi makan siangnya dengan kita
ketika kita lupa membawanya.

Di sekolah lanjutan pertama, kita punya ide kalau seorang teman yang
baik adalah teman yang mau menyontekkan PR-nya pada kita, pergi bersama
ke pesta dan menemani kita makan siang.

Di SMA, kita merasa kalau seorang teman yang baik adalah teman yang
mengajak kita mengendarai mobil barunya, meyakinkan orang tua kita kalau
kita boleh pulang malam sedikit, mau mendengar kisah sedih saat kita
putus dari pacar,

Di masa berikutnya, kita melihat kalau seorang teman yang baik adalah
teman yang selalu ada terutama di saat-saat sulit kita, membuat kita
merasa aman melalui masa-masa seperti apapun, meyakinkan kita kalau kita
akan lulus dalam ujian sidang sarjana kita.

Dan seiring berjalannya waktu kehidupan, kita menemukan kalau seorang
teman yang baik adalah teman yang selalu memberi kita dua pilihan yang
baik, merangkul kita ketika kita menghadapi masalah yang menakutkan,
membantu kita bertahan menghadapi orang-orang yang hanya mau mengambil
keuntungan dari kita, menegur ketika kita melalaikan sesuatu,
mengingatkan ketika kita lupa, membantu meningkatkan percaya diri kita,
menolong kita untuk menjadi seseorang yang lebih baik, dan terlebih
lagi… menerima diri kita apa adanya…

Obat Herbal on th the way

Zaman sekarang muncul fenomena di masyarakat banyak yang kembali memakai obatobatan alamiah/herbal yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, karena obat – obatan kimia terbukti mengakibatkan efek samping/negatif yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Empat bulan yang lalu saya sakit pilek dan tenggorokan , walaupun sudah diobati obat – obatan kimia yang ada di apotik bahkan sampai obat antibiotic dosis tinggi,tapi tetap kambuh lagi, dari hidung terus mengalir cairan, jadi hanya sembuh sementara. Mungkin virus/bakterinya sudah kebal terhadap antibiotic……
Setelah sekian lama menderita sakit pilek dan tenggorokan yang sangat mengganggu dalam pergaulan, akhirnya tanpa sengaja temanku yang seorang dokter menawarkan obat berbentuk kapsul yang terbuat dari tanaman black cumin seed mirip jintan hitam,namanya Habbatussauda atau Habbat’s.
Awal mulanya saya masih ragu dengan khasiatnya,tapi setelah dicoba selama 2 minggu mulai terasa hasilnya, sakit pilek dan tenggorokanku berangsur-angsur sembuh dan badan terasa segar kembali, akhirnya saya jadi percaya dengan obat herbal daripada obat kimia.
Ternyata Habbatussauda merupakan salahsatu obat alami/herbal yang berasal dari tanaman Black Cumin seed(nigella sativa), dan telah lama dipakai untuk pengobatan sejak zaman Nabi Muhammad SAW, sesuai kutipan dari kitab ash-shahihain : dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw,bersabda : “Gunakanlah Habbatussauda karena di dalamnya terdapat obat dari segala macam penyakit kecuali as-Sam(maut)”(terjemahan hadits shahihain riwayat bukhari,muslim)
Habbat‘s adalah obat yg terbuat dari habbatussauda murni tanpa campuran apapun, dan produk ini sudah terdaftar di Dinkes POM jadi tidak perlu ragu-ragu lagi untuk mengkonsumsinya....
Habbatussauda/Habbat’s mengandung fixed oils,saporins,volatile,alkalcids,amino acids,calcium,iron,sodium,potassium dan erude fibre.Khasiatnya sebagai obat rematik, pencernaan,sesak nafas/asma,jerawat,bau mulut,penyembuhan kanker, meningkatkan daya tahan tubuh,menurunkan kadar gula darah,darah tinggi,memperlancar saluran kemih.
Pengalaman saya bukan untuk promosi tapi Habbatussauda/Habbat’s terbukti dapat sebagai obat alternatif ketergantungan terhadap obat – obatan kimia.Harganya pun sangat terjangkau sekitar Rp.30.000,- berisi 100 kapsul dan Rp.45.000,- berisi 200 kapsul.

Perlunya Regulasi Obat

Banyak obat-obat palsu yang beredar saat ini menjadi permasalahan tersendiri bagi masyarakat. Minimnya pengetahuan tentang obat cenderung menjadikan masyarakat sebagai korban. Belum lagi harga obat yang semakin melambung. Padahal tidak bisa di pungkiri obat sudah menjadi kebutuhan pokok.

Demikian terungkap dalam dialog Padang Ekspres dengan Ikatan Senat Mahasiswa farmasi Seluruh Indonesia (Ismafarsi) di ruangan Carano Room, kemarin. Dalam kesempatan itu hadir Sekjen Ismafarsi, Yani Novi R, Korwil Ismafarsi Jatim, Fuad Pribadi, Staf Ahli Pengabdian Masyarakat Ismafarsi, Juwita Imaniar, Wapimred Padang Ekspres, Sukri Umar, Kepala Litbang Padang Ekspres, Abdullah Khusairi serta beberapa mahasiswa farmasi Unand.

Yeni Novi, Sekjen Ismafarsi mengatakan mahalnya harga obat saat ini akibat tidak adanya regulasi harga obat. Menurutnya pemerintah seharusnya membuat sebuah undang-undang tentang farmasi, sehingga harga obat bisa terpantau. “Sekarang kan kebijakan harga obat tergantung pabrik. Sehingga harga obat banyak yang mahal. akibatnya obat palsu banyak beredar. Lalu masyarakat kembali jadi korban,” ucapnya.

Sebab itulah, kata Yeni, Ismafarsi mencoba aktif dalam kampanye tentang obat. Bagaimana mendapatkan obat-obat murah, pembuatan obat tradisional, yang intinya memberikan informasi kepada masyarakat tentang obat, menjadi Proker bagi Ismafarsi.

Selain itu Fuad Pribadi, Korwil Ismafarsi Jatim menjelaskan bahwa gerakan Ismafarsi lebih mengarah pada gerakan Advokasi. Advokasi ke atas, melakukan koordinasi dengan pemerintah. Advokasi ke bawah, mengarah pada masyarakat kecil, berbentuk penyuluhan.”“Gerakan kita mengarah kepada profesi kita,” jelas Fuad.

Wapimred Padang Ekspres Sukri Umar berharap Ismafarsi mampu melakukan gerakan moral, dan cepat tanggap terhadap isu yang berkembang di masyarakat. “Isu gizi buruk, susahnya mendapatkan obat bagus dengan harga murah, harusnya jadi perhatian Ismafarsi. Jangan kegiatan yang dilakukan hanya bersifat seremonial saja,” ucapnya

Hal Senada juga diucapkan oleh Kepala Litbang Padang Ekspres, Abdullah Khusairi. Ia mengatakan bahwa biasanya mahasiswa berpikir lebih jernih dalam menghadapi suatu permasalah. “Analoginya kalau mahasiswa itu membuat mercon, hasilnya harus bom. Jangan membuat bom, hasilnya cuma mercon,” katanya.

Selain Pramunas yang berlangsung dari tanggal 22-28 Februari 2008 di kampus Unand, Ismafarsi juga mengadakan seminar dan workshop tentang farmasi. Terakhir Ismafarsi mengeluarkan rekomendasi yang berbunyi, mengusahakan RUU ke farmasian menjadi UU ke farmasian, isu tentang apotek rakyat segera dituntaskan, mengalakkan obat serba seribu dan obat generik. Semua usulan akan diproses dengan strategi setelah pramunas 2008 berakhir. Puncaknya akan diakhiri dengan aksi turun kejalan menghadap Menteri Kesehatan Indonesia.

Kampus Farmasi UNEJ


Program Studi Farmasi Universitas Jember (PS Farmasi UNEJ) didirikan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas RI Nomor : 937/D/T/2003, tanggal 7 Mei 2003 Tentang Ijin Penyelenggaraan Program Studi Farmasi Untuk Jenjang Program Sarjana (S1) pada Universitas Jember di Jember.


Masa Studi

Program pendidikan S1 Farmasi dijadwalkan selama 8 semester, dan tidak menutup kemungkinan ditempuh dalam waktu kurang dari 8 semester; serta selambat–lambatnya 14 semester; serta program pendidikan Profesi Apoteker dijadwalkan selama 2 semester atau selambat–lambatnya 4 semester. Program ini diselenggarakan dalam sistem kredit semester, setiap semester terdiri atas 18–20 minggu kegiatan kurikuler termasuk minggu tenang dan ujian. Program pembelajaran dilakukan dalam bentuk kuliah, praktikum, praktek kerja lapangan, praktek kerja profesi maupun tugas–tugas lainnya. Penilaian masing–masing tugas pembelajaran tersebut dihitung dalam satuan kredit semester (SKS). Untuk menjadi Sarjana Farmasi, mahasiswa diwajibkan menyelesaikan sekitar 140–145 SKS, sedangkan untuk menjadi Apoteker diwajibkan menyelesaikan 15 SKS.


Calon Mahasiswa

PS Farmasi dapat diikuti oleh para lulusan SMU atau yang sederajat dengan jurusan IPA dan SMF. Seleksi penerimaan mahasiswa dilakukan melalui dua jalur, yaitu PMDK dan SPMB dalam setiap tahun akademik. Kapasitas penerimaan sekitar 50 orang untuk setiap angkatan.


Lulusan

Lulusan PS Farmasi UNEJ sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dapat berkarya pada bidang–bidang pekerjaan :

  • Industri, yakni Industri Obat (Modern dan Tradisional), Kosmetik dan Makanan.
  • Rumah Sakit dan Klinik.
  • Pengawasan dan Pengaturan (Pemerintahan) yakni Balai Besar POM dan Dinas Kesehatan.
  • Apotek.
  • Bidang–bidang lain seperti : pendidikan, penelitian, dll.


Struktur Kurikulum Program Studi Farmasi UNEJ

  • Mata Kuliah Landasan Kepribadian : Agama, Pancasila, Kewiraan, Bahasa Inggris, Ilmu Sosial Dasar, Bahasa Indonesia, Filsafat Ilmu.
  • Mata Kuliah Penguasaan Ilmu dan Keterampilan :Kimia Dasar, Matematika Dasar, Biologi Dasar, Fisika Dasar, Kimia Organik, Kimia Fisik, Anatomi Manusia, Histologi Manusia, Biokimia, Fisiologi Manusia, Kimia Analisis Kualitatif, Kimia Analisis Kuantitatif, Analisis Fisikokimia, Pengantar Farmasetika, Anatomi Fisiologi Tumbuhan, Morfologi Sistematika Tumbuhan, Mikrobiologi, Parasitologi, Preskripsi, Farmasi Fisik, Sintesis Bahan Obat, Metodologi Penelitian dan Statistik.
  • Mata Kuliah Kemampuan Berkarya : Farmakologi, Toksikologi, Biofarmasetika, Farmakokinetika, Patologi Klinik, Farmakognosi, Fitokimia, Bioteknologi Farmasi, Kimia Farmasi Analisis Kualitatif, Kimia Organik Fisik, Kimia Medisinal Organik, Analisis Obat Kosmetik dan Makanan, Farmasetika Sediaan Solida, Farmasetika Sediaan Likuida, Farmasetika Sediaan Semi Solida, Farmasetika Sediaan Steril, Proposal Skripsi, Skripsi.
  • Mata Kuliah Sikap dan Perilaku Berkarya : Rancangan Obat, Rancangan Produk Industri, Fitofarmaka, Obat Tradisional, Produk Farmasi Biologis, Produk Radiofarmasi, Produk Kosmetika, Pengetahuan Bahan Farmasi, Kemasan Farmasi, Kemotaksonomi, Dasar Elusidasi Struktur, Elusidasi Struktur Metabolit Sekunder, Uji Bioaktivitas Bahan Obat Alam, Bioanalisis, Kultur Jaringan Tanaman, Kultur Sel Mamalia, Teknologi Enzim, Mikrobiologi Industri, Analisis Mikrobiologi Farmasi, Analisis Cemaran Lingkungan.
  • Mata Kuliah Pemahaman Kaidah Berkehidupan Bermasyarakat : Praktek Kerja Lapangan, Kuliah Kerja Nyata.

( Sumber :www.unej.ac.id )

Ruang Kata Farmasi

Perlunya Regulasi Harga Obat

Banyak obat-obat palsu yang beredar saat ini menjadi permasalahan tersendiri bagi masyarakat. Minimnya pengetahuan tentang obat cenderung menjadikan masyarakat sebagai korban. Belum lagi harga obat yang semakin melambung. Padahal tidak bisa di pungkiri obat sudah menjadi kebutuhan pokok.

Demikian terungkap dalam dialog Padang Ekspres dengan Ikatan Senat Mahasiswa farmasi Seluruh Indonesia (Ismafarsi) di ruangan Carano Room, beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan itu hadir Sekjen Ismafarsi, Yani Novi R, Korwil Ismafarsi Jatim, Fuad Pribadi, Staf Ahli Pengabdian Masyarakat Ismafarsi, Juwita Imaniar, Kepala Litbang Padang Ekspres, Abdullah Khusairi serta beberapa mahasiswa farmasi Unand.Yeni Novi, Sekjen Ismafarsi mengatakan mahalnya harga obat saat ini akibat tidak adanya regulasi harga obat. Menurutnya pemerintah seharusnya membuat sebuah undang-undang tentang farmasi, sehingga harga obat bisa terpantau. “Sekarang kan kebijakan harga obat tergantung pabrik. Sehingga harga obat banyak yang mahal. akibatnya obat palsu banyak beredar. Lalu masyarakat kembali jadi korban,” ucapnya.

Sebab itulah, kata Yeni, Ismafarsi mencoba aktif dalam kampanye tentang obat. Bagaimana mendapatkan obat-obat murah, pembuatan obat tradisional, yang intinya memberikan informasi kepada masyarakat tentang obat, menjadi Proker bagi Ismafarsi.

Selain itu Fuad Pribadi, Korwil Ismafarsi Jatim menjelaskan bahwa gerakan Ismafarsi lebih mengarah pada gerakan Advokasi. Advokasi ke atas, melakukan koordinasi dengan pemerintah. Advokasi ke bawah, mengarah pada masyarakat kecil, berbentuk penyuluhan.”“Gerakan kita mengarah kepada profesi kita,” jelas Fuad.

Wapimred Padang Ekspres Sukri Umar berharap Ismafarsi mampu melakukan gerakan moral, dan cepat tanggap terhadap isu yang berkembang di masyarakat. “Isu gizi buruk, susahnya mendapatkan obat bagus dengan harga murah, harusnya jadi perhatian Ismafarsi. Jangan kegiatan yang dilakukan hanya bersifat seremonial saja,” ucapnya

Hal Senada juga diucapkan oleh Kepala Litbang Padang Ekspres, Abdullah Khusairi. Ia mengatakan bahwa biasanya mahasiswa berpikir lebih jernih dalam menghadapi suatu permasalah. “Analoginya kalau mahasiswa itu membuat mercon, hasilnya harus bom. Jangan membuat bom, hasilnya cuma mercon,” katanya.

Selain Pramunas yang berlangsung dari tanggal 22-28 Februari 2008 di kampus Unand, Ismafarsi juga mengadakan seminar dan workshop tentang farmasi. Terakhir Ismafarsi mengeluarkan rekomendasi yang berbunyi, mengusahakan RUU ke farmasian menjadi UU ke farmasian, isu tentang apotek rakyat segera dituntaskan, mengalakkan obat serba seribu dan obat generik. Semua usulan akan diproses dengan strategi setelah pramunas 2008 berakhir. Puncaknya akan diakhiri dengan aksi turun kejalan menghadap Menteri Kesehatan Indonesia.

20 Desember 2008

it's me........

it's me.........

aku hidup........
aku berjuang............
aku punya........

HIDUP

Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan.
Dan semua hasrat -keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan .
Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran.
Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta





BERJUANG

tiba-tiba hari ini sedikit tersentuh, mengimbau liku-liku seorang yang saya boleh namakan pejuang. Setelah hampir sepuluh tahun dalam perjuangannya. Semalam mungkin adalah harinya. Saya bukanlah penyokong setia mahupun mengagumi sosok peribadinya. Saya cuma tertarik dengan kisah di sebalik legasi perjuangannya.

Di sini sekadar coretan tentang pejuang,

Pejuang perlu ada strategi. Tidak boleh ke medan main redah saja. Itu namanya serah diri percuma atau bunuh diri secara bodoh. Keris perlu diperasap sebelum turun gelanggang. Perjuangan itu perlu persiapan.

Pejuang perlu bervisi jauh. Mungkin jauh mencapai langit. Dari matlamat, langkah boleh diatur. Hanya yang bervisi tahu mengatur stategi dan membuat keputusan. Pandangannya jelas, membezakan pilihan baik buruk. Perjuangan itu perlu memilih.

Pejuang perlu bina kekuatan, tahu kelemahan. Bukan semua gunung boleh dipeluk, bukan semua bumi dapat ditembusi. Andai kail panjang sejengkal, lautan luas usahlah diduga. Bumi nyta tetap dipijak. Perjuangan itu perlu keupayaan.

Pejuang perlu bersedia. Tomahan, cacian dan fitnah datang mencari. Andai takut dilambung ombak, jangan berumah ditepi pantai. Andai takut akan cubaan, usah bicara tentang perjuangan. Perjuangan itu berdepan cubaan.

Pejuang harus jujur. Kebenaran didaulatkan, biarlah ia pahit ditelan sekalipun. Berani kerana benar, kecut kerana salah. Biarlah seribu orang memaki hamun, asalakn kita seorang bersama kebenaran. Perjuangan itu menegak kebenaran.

Pejuang harus tabah. Bukan semua pucuk dicita, ulam mendatang. Usaha dan doa dengan keyakinan, akan sampai harinya. Gopoh dan gelojoh, orang akan muak, diri akan putus asa. Perjuangan itu menuntut kesabaran.

Pejuang perlu pendirian. Godaan sentiasa berbisik di telinga. Beban cabaran menggunung, menimpa benak. Hanya jiwa juang besar, tidak patah hatinya. Perjuangan itu azam yang teguh.

Pejuang itu manusia, tapi hanya manusia yang berjuang untuk hidup. Hidup itu perjuangan. Perjuangan memenuhi kehidupan. Takut berjuang, takut hidup. Takut hidup, lebih baik mati. Jika enggan, mati jiwa, jadilah sekadar rangka daging bernyawa….