Demikian terungkap dalam dialog Padang Ekspres dengan Ikatan Senat Mahasiswa farmasi Seluruh Indonesia (Ismafarsi) di ruangan Carano Room, kemarin. Dalam kesempatan itu hadir Sekjen Ismafarsi, Yani Novi R, Korwil Ismafarsi Jatim, Fuad Pribadi, Staf Ahli Pengabdian Masyarakat Ismafarsi, Juwita Imaniar, Wapimred Padang Ekspres, Sukri Umar, Kepala Litbang Padang Ekspres, Abdullah Khusairi serta beberapa mahasiswa farmasi Unand.
Yeni Novi, Sekjen Ismafarsi mengatakan mahalnya harga obat saat ini akibat tidak adanya regulasi harga obat. Menurutnya pemerintah seharusnya membuat sebuah undang-undang tentang farmasi, sehingga harga obat bisa terpantau. “Sekarang kan kebijakan harga obat tergantung pabrik. Sehingga harga obat banyak yang mahal. akibatnya obat palsu banyak beredar. Lalu masyarakat kembali jadi korban,” ucapnya.
Sebab itulah, kata Yeni, Ismafarsi mencoba aktif dalam kampanye tentang obat. Bagaimana mendapatkan obat-obat murah, pembuatan obat tradisional, yang intinya memberikan informasi kepada masyarakat tentang obat, menjadi Proker bagi Ismafarsi.
Selain itu Fuad Pribadi, Korwil Ismafarsi Jatim menjelaskan bahwa gerakan Ismafarsi lebih mengarah pada gerakan Advokasi. Advokasi ke atas, melakukan koordinasi dengan pemerintah. Advokasi ke bawah, mengarah pada masyarakat kecil, berbentuk penyuluhan.”“Gerakan kita mengarah kepada profesi kita,” jelas Fuad.
Wapimred Padang Ekspres Sukri Umar berharap Ismafarsi mampu melakukan gerakan moral, dan cepat tanggap terhadap isu yang berkembang di masyarakat. “Isu gizi buruk, susahnya mendapatkan obat bagus dengan harga murah, harusnya jadi perhatian Ismafarsi. Jangan kegiatan yang dilakukan hanya bersifat seremonial saja,” ucapnya
Hal Senada juga diucapkan oleh Kepala Litbang Padang Ekspres, Abdullah Khusairi. Ia mengatakan bahwa biasanya mahasiswa berpikir lebih jernih dalam menghadapi suatu permasalah. “Analoginya kalau mahasiswa itu membuat mercon, hasilnya harus bom. Jangan membuat bom, hasilnya cuma mercon,” katanya.
Selain Pramunas yang berlangsung dari tanggal 22-28 Februari 2008 di kampus Unand, Ismafarsi juga mengadakan seminar dan workshop tentang farmasi. Terakhir Ismafarsi mengeluarkan rekomendasi yang berbunyi, mengusahakan RUU ke farmasian menjadi UU ke farmasian, isu tentang apotek rakyat segera dituntaskan, mengalakkan obat serba seribu dan obat generik. Semua usulan akan diproses dengan strategi setelah pramunas 2008 berakhir. Puncaknya akan diakhiri dengan aksi turun kejalan menghadap Menteri Kesehatan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar